Kamis, 16 Januari 2014

VIEWPOINT UAS RPL SISTEM PERPUSTAKAAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem peminjaman tidak lepas dari sistem pelayanan perpustakaan. Peminjaman adalah salah satu dari berbagai kegiatan pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada pembacanya. Ada layanan informasi, layanan peningkatan minat baca, ada pula layanan tujukan, penelurusan literatur, dan layanan meminjamkan bahan perpustakaan.
Akan tetapi sampai saat ini menurut kenyataan yang ada, sistem peminjaman perpustakaan masih kurang dipahami dan dimengerti oleh banyak orang. Padahal sistem peminjaman di perpustakaan adalah sangat penting, sebab bertujuan  agar bahan yang dipinjamkan tidak hilang, selalu tahu di mana buku yang dipinjamkan berada dan dipergunakan oleh siapa. Sistem peminjaman haru disusun secara sistematis. Oleh karena itu dengan dibuatnya makalah ini oleh penulis, diharapkan para pembaca bisa lebih memahami dan mengerti betapa pentingnya mengenai sistem peminjaman di perpustakaan.
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu permasalahan yag memerlukan tanggapan dan pemecahan tentang apa yang menyebabkan terjadinya masalah serta bagaimana cara pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam makalah ini kami mencoba mencakup permasalahan yang terjadi di perpustakaan seperti :
  1. Bagaimana merancang suatu sistem informasi di perpustakaan yang dapat membantu semua anggota di dalam pencarian, peminjaman, pemesanan, dan pengembalian buku. Dan bagaimana proses kerja sitem tersebut?
  2. Basis data apa saja yang dipakai di dalam merancang sistem informasi tersebut?
  3. Dan bagaimana pengaplikasian pembuatan sistem informasi tersebut?
Dengan perumusan masalah tersebut diatas, diharapkan melalui  sistem    baru maka permasalahan permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cermat dan tepat.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo dalam bukunya yang berjudul “Pengambilan Keputusan”. Sistem merupakan sesuatu yang terdiri dari objek, atau unsur-unsur, komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsure-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Dan bisa dikatakan juga arti sistem tersebut dengan bahasa yang lebih sederhana lagi, yakni sistem diartikan sebagai interaksi dari suatu kumpulan elemen-elemen yang memiliki tujuan tertentu. Elemen ini bisa berupa manusia mesin atau prosedur lainnya.
2.2 Rancangan Sistem Perpustakaan
Didalam merancang suatu sistem informasi Perpustakaan ini, menggunakan berbasis komputer dalam hal transaksi peminjaman buku dan transaksi pengembalian buku untuk mempermudah penggunaan dan pengimplementasiannya. Perancangan sistem ini dimulai dari pembuatan DFD (Data Flow Diagram) Level 0, dan juga termasuk menganalisis sistem tersebut.

Gambaran Viepoint sistem perpustakaan


2.3 Teknik Elisitasi
Pada Sistem yang kami rancang, bertujuan untuk mempermudah pengunjung perpustakaan dalam  meminjam maupun mengembalikan buku. Peminjam bisa mendapatkan informasi mengenai perpustakaan, buku baru, maupun hal yang berhubungan dengan administrasi perpustakaan dengan mudah tanpa harus datang langsung ke perpustakaan. Didalam sistem ini terdapat beberapa layanan yang bisa dilihat seperti Kumpulan Referensi, Skripsi, Jurnal Ilmiah, dll. Selain itu Sejarah, Visi Misi dan Berita terbaru mengenai perpustakaan pun bisa dilihat oleh pengunjung secara online.
2.4 Sistem Fungsional dan Non Fungsional
Pada tahap requirement gathering, kita harus mengumpulkan kebutuhan S/W selengkap-lengkapnya, kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional. Kebutuhan fungsional berhubungan dengan fitur S/W yang ingin dibuat, sedangkan kebutuhan non fungsional tidak secara langsung terkait pada fitur tertentu. Kebutuhan non fungsional memberikan batasan pada kebutuhan fungional.
Contoh kebutuhan fungsional adalah (mis. untuk aplikasi perpustakaan) meminjam buku (mencatat peminjaman buku), mengelola denda, dll. Contoh kebutuhan non fungsional adalah keamanan (aplikasi hanya bisa diakses oleh pengguna yang berhak), performansi (respon aplikasi tidak boleh lebih dari 2 detik), dll.
Baik kebutuhan fungsional maupun non fungsional, harus dapat diukur dan dievaluasi di akhir pekerjaan, untuk menentukan keberhasilan dan kelengkapan pekerjaan
2.2..1 DFD (Data Flow Diagram) Level 0
Data Flow Diagram berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat dan dapat dipecah-pecah. DFD memiliki pengertian yang banyak diantaranya adalah :
  • DFD merupakan alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan dengan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
  • DFD merupakan metode pengembangan sistem yang terstruktur dan jelas.
  • DF merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data input menjadi output.
Dalam hal perancangan sistem perpustakaan yang kami buat digunakan DFD level 0, dimana aliran sistem informasinya diambil dari digram konteks diatas. Dan bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

                 
Gambar 02. DFD (Data Flow Diagram) Level 0 Sistem Perpustakaan
Dari penggambaran DFD level 0 diatas, analisis yang kami dapatkan yakni dimana pada DFD ini terjadi 6 proses dimana proses tersebut meliputi dibawah ini.
  • Proses Peminjaman : Peminjaman buku diawali dari proses pemilihan buku kemudian setelah menemukan yang dicari akan dibawa ke petugas perpustakaan untuk dicatat. Peminjaman buku secara maksimal adalah 3, jika peminjam baru meminjam 1 buku pada waktu meminjam. Maka ia dapat meminjam 2 buah buku lagi pada hari esoknya atau hari kemudian. Jika peminjaman sudah berjumlah 3 buku, maka ia tidak dapat lagi meminjam buku, kecuali sudah mengembalikan buku yang sudah dipinjam sebelumnya.
  • Proses Pengembalian Buku : didalam proses pengembalian ini petugas mencatat buku-buku yang dipinjam oleh anggota atau peminjam. Dan juga akan mencatat waktu pengembaliannya, jika anggota mengembalikan tepat waktu atau sebelum waktu pengembalian tiba maka tidak akan dikenakan denda dan jika pengembalian terlambat maka anggota akan dikenakan denda sesuai kesepakatan yang telah dibuat pada awal registrasi.
  • Proses Pencarian Data Peminjam : jika petugas ingin mengetahui buku apa saja yang telah dipinjam oleh anggota perpustakaan. Maka petugas akan melakukan proses pencarian.
Hasil proses dari peminjaman buku akan disimpan dalam tabel peminjaman (storage), proses pengembalian buku akan disimpan dalam tabel pengembalian, proses pemesanan buku dan proses pencarian data buku akan disimpan dalam tabel buku, proses pencarian data peminjam atau anggota perpeustakaan akan disimpan dalam tabel anggota, dan yang terakhir proses pembuatan laporan akan disimpan dalam tabel laporan.
2.3.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD berfungsi menggambarkan hubungan antar objek. Dimana ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data. Rancangan ERD pada basis data ini sebagai berikut :

Gambar 03. ERD (Entity Relationship Diagram) Sistem Perpustakaan



2.4 Rancangan Interface
Pada rancangan interface ini ada beberapa tampilan yang ada yakni Form Log in, Form menu, anggota, data buku, peminjaman, pengembalian, dan pencarian/catalog buku. Didalam pembuatan interface sistem informasi perpustakaan bisa digunakan suatu program yakni Visual Basic 6, Borland Delphi, Java, dll. Tetapi pada rancangan interface ini kami mencobanya dengan memakai Microsoft Visio 2003.
Dimana sistem kerja program ini adalah sebagai berikut : pertama kita masukan nama/username dari petugas perpustakaan karena yang bisa masuk hanya petugas bukan orang lain. Setelah menginputkan username, kemudian isi password yang sesuai dengan program. Kedua, setelah menginputkan nama dan password, maka akan langsung tampil form menu. Dimana form menu ini berisi tombol untuk masuk ke form anggota, petugas, buku, pencarian, peminjaman, dan pengembalian. Untuk form anggota kita bisa menginputkan nama-nama dari anggota perpustakaan yang belum belum registrasi. Kemudian untuk form petugas kita bisa menginputkan nama-nama petugas yang ada. Untuk form buku, kita bisa menginputkan buku-buku yang ada di perpustakaan. Nah, pada form pencarian kita bisa menginputkan data sesuai dengan judul buku, kode buku atau pengarang buku. Namun untuk kata kuncinya harus sesuai dengan data buku yang diinputkan pada form buku. Form peminjaman, didalam form peminjaman ini kita hanya bisa menginputkan/meminjam buku sebanyak 3 kali. Kemudian yang terakhir yakni form pengembalian, pada form pengembalian kita inputkan data yang sesuai dengan pada data peminjaman sebelumnya, apabila anggota telat mengembalikan buku pada waktu yang ditentukan maka ia akan dikenakan denda. Dimana denda akan dikalikan dengan jumlah buku yang sebelumnya dipinjam. Setelah anggota akan membayar sesuai dengan apa yang tertera di sistem.

2.3. 3 UML (UNIFIED MODELING LANGUAGE)
      Pengertian UML
            UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.
            UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.


2.      BAGIAN-BAGIAN UML
Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram
a.      View
View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram.
Beberapa jenis view dalam UML antara lain:
a). Use case view
b). Class view
c). Activity view
d). Sequence view

a). Usecase view
Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya.
Use Case Diagram
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi diantara analis dan pengguna serta antara analis dan client.
Gambar 04. Use Case Sistem Perpustakaan 

Dari penggambaran Use Case diatas,  dapat dideskripsikan yaitu:
a.       Anggota Perpus dapat membaca, memilih, dan meminjam buku.
b.      Anggota baru harus mendaftar dan membuat kartu anggota.
c.       Petugas Perpus melayani anggota perpus.
d.      Petugas Perpus mulai mendata buku yang dipinjam dan mendata buku yang dipesan.

b). Class View
Class view digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram.

Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah system. Hal tersebut tercermin dari class- class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu system.


Dari penggambaran Class diatas,  dapat dideskripsikan yaitu:
1.      Tabel Anggota berisikan atribut ID Anggota, Nama, Jenis, No_Telp, Alamat.
2.      Tabel Buku berisikan atribut NO_Buku, Judul, Pengarang, Penerbit, Jumlah, Sisa.
3.      Tabel Denda berisikan atribut Tanggal_Pinjam, Tanggal_Kembali, Denda.
4.      Tabel Laporan berisikan Kode_laporan, Tanggal_Transaksi.
5.      Tabel Peminjaman berisikan No Pinjam, ID Anggota, Nama, Tanggal, Jumlah, Dan Tanggal.
6.      Tabel Pengembalian berisikan No Kembali, No.Pinjam, Nama, Judul, Pengarang, Tanggal Pinjam, Tanggal Kembali, Denda.
C).  Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use caseatau interaksi.
                              
   
  
Gambar 06. Activity Sistem Perpustakaan


Dari penggambaran Class diatas,  dapat dideskripsikan yaitu:
1.      Anggota Perpus menyerahkan kartu
2.      Lalu Petugas Perpus mengecek kartu
3.      Setelah mengecek mengecek buku kemudian mendata buku.
4.      Setelah mendata buku yaitu menerima buku.

d). Sequence Diagram
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antaraobject, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
     
Contoh 06. Sequence Sistem Perpustakaan


2.3.4 Deskripsi Sistem:
            Untuk peminjaman buku di perpustakaan, peminjam harus menjadi anggota dari perpustakaan. Ada batas pada jumlah buku yang dapat dipinjam oleh masing-masing anggota perpustakaan. Perpustakaan mungkin memiliki beberapa salinan dari sebuah buku yang dipinjamkan. Hal ini mungkin untuk memesan buku. Beberapa buku adalah untuk pinjaman jangka pendek saja. buku lainya dapat dipinjam selama 3 minggu. Peminjam dapat memperpanjang pinjaman. petugas perpustakaan yang bertugas untuk melihat jumlah buku yang dipinjam, melihat jumlah buku yang dipesan.



BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas, maka kami memperoleh simpulan, bahwa pembuatan sistem informasi perpustakaan ini terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama yakni, perancangan sistem dimana perancangan ini bertujuan untuk mengetahui proses-proses yang ada di dalam sistem tersebut. Tahap kedua yakni, perancangan basis data dimana perancangan ini terdiri dari basis data anggota, data buku, peminjaman, dan pengembalian.
Dan yang ketiga, perancangan interface, dimana disini menjelaskan cara kerja program dimulai dari form masuk, dalam form masuk user mengisikan username dan password untuk bisa masuk ke form menu. Setelah mengisikan username dan password maka akan tampil form menu. Dimana form menu tersebut berisi button anggota, data buku, catalog buku, peminjaman, pengembalian, dan button keluar/exit.
3.2 Saran
Saran dapat kami sampaikan kepada pembaca adalah sebagai berikut :
  1. Sistem Informasi Perpustakaan merupakan bagian yang sangat penting didalam sekolah maupun unversitas ataupun instansi yang berhubungan dengan pendidikan, untuk dianjurkan menggunakan computer dan memanfaarkannya untuk mengelola basis data dengan baik di sekolah maupun universitas.
  2. Tidak menutup kemungkinan program sistem informasi ini untuk dilakukan pengembangan lagi, karena program ini masih ada kekurangan.